Ini kesekian kalinya saya meresensi buku sebagai tugas.
Jujur saja kegiatan review seperti
ini saya suka tapi saya kurang suka membaca, bertentangan memang tapi itulah
saya.
Buku yang akan saya resensi ini berjudul Remember When, buku novel yang saya pinjam dari teman saya, Oksiana, yang mau berbaik hati meminjami saya novel untuk diresensi gara-gara saya gak punya novel yang bagus -_-. Saya akan me-review sedikit isi ceritanya yang amat
sangat super keren. Maaf terlalu lebay, let’s
read!
Remember When
Tahun terbit : 2011
Edisi : Cetakan pertama
Penerbit : Gagasmedia
Tebal buku : 248 halaman
Harga : N/A
Moses, Freya, Gia, dan Adrian. Empat orang sahabat yang
menjadi tokoh utama di cerita ini. Moses dan Adrian telah bersahabat sejak
mereka kecil, bahkan sejak mereka lahir
karena mereka lahir hampir berbarengan. Mereka bertemu Gia dan Freya ketika masuk
SMA, masa-masa yang paling indah dalam kehidupan anak manusia. Moses memiliki
karakter cuek, dingin, to-the-point
dan memiliki segudang prestasi di bidang akademik sehingga ia cukup terkenal di
sekolahnya ditambah lagi ia ketua OSIS. Bertolak belakang dengan Adrian.
Masalah kepopuleran memang ia tak kalah dengan Moses, anak basket yang
berprestasi dibidangnya, salah satu siswa terkece, dan memiliki sifat yang cenderung selengean, berjiwa bebas dan tipikal anak-anak remaja SMA
kebanyakan. Setali tiga uang dengan Moses dan Adrian. Freya dan Gia juga
populer di sekolah. Dari segi karakter, Freya bisa dibilang Moses dalam bentuk
wanita, begitu pula Gia, Adrian dalam bentuk wanita.
Dari persahabatan muncul lah cinta. Moses ternyata menyukai
Freya diam-diam sejak pertama kali mereka kenal karena ia berpikir bawa Freya
adalah perempuan yang cocok dengan dirinya. Maklum, mereka berdua sama-sama
siswa terpintar di sekolah dan tidak banyak perempuan yang cocok ngobrol dengan
Moses. Awal mula Moses kenal dengan Freya karena mereka merupakan sawa dan
siswi dengan nilai tertinggi saat MOS, ternyata mereka sekelas dan menjadi
teman sebangku. Hal inilah yang membuat Adrian merasa ‘gatal’ dengan sikap
Moses yang tidak berani mengungkapkan isi hatinya ke Freya hingga dia membuat
taruhan apakah Moses akan ‘nembak’ Freya hari Senin depan atau gagal, agar adil
dia pun akan ‘nembak’ Gia. Taruhan itupun membuat Moses berani mengambil
langkah nekat dan pada hari H hal yang tidak disangka-sangka terjadi, Moses
berhasil memacari Freya begitu pula Adrian dengan Gia.
Tak terasa sudah 2 tahun mereka berpacaran dan bersahabat,
sejak kelas 10 hingga kelas 12 dan sekarang mereka tak lama lagi akan lulus. Hari
demi hari mereka lalui bersama dan mereka pun populer di kalangan siswa sebagai
Best Couple. Tapi, disinilah konflik
mulai timbul. Adrian dan Gia yang sepertinya tampak saling menyayangi dan
mustahil untuk putus, harus dihadapi dengan kenyataan bahwa Adrian diam-diam
menyukai Freya. Hubungan Moses dan Freya yang tanpa cacat jika dilihat orang
lain tadinya, perlahan mulai goyah. Persahabatan pun dipertaruhkan disini,
tidak hanya cinta.
Dan betul adanya, Adrian yang selama ini sudah jenuh dengan
Gia dan selalu berpura-pura akhirnya mengakui jika dia memiliki hati terhadap
Freya dan yang mengejutkannya lagi Freya pun diam-diam mengagumi Adrian. Gia
dan Moses hanya bisa shock dengan apa
yang mereka alami dan ternyata sahabat mereka, kekasih mereka, memiliki rahasia
besar dibalik mereka.
Adrian dan Gia putus, begitu juga Moses-Freya. Adrian yang
paling merasa bersalah disini karena telah menghancurkan hubungan Moses-Freya dan
juga persahabatnnya dengan Moses, belum lagi hubungan Gia dan Freya yang
terlihat seperti perang dingin. Hubungan yang tadinya indah, manis, dan menjadi
inspirasi orang lain, hancur dalam sekejap sampai hari kelulusan tiba.
Saat hari kelulusan, sudah menjadi tradisi anak SMA
mencoret-coret baju sebagi selebrasi dan juga ingin meninggalkan kenangan
kepada teman-teman yang lain, tak terkecuali Freya,Gia, Moses dan Adrian.
Adrian dan Moses ingin memulai kembali persahabatan mereka, melupakan kisah
lalu yang kelam di SMA ini, dan ingin meninggalkan kenangan yang manis untuk
terakhir kalinya di masa SMA. Begitu pula Moses dan Freya, semenjak putus, Moses
enggan menyapa Freya karena sakit hati. Moses pun memaafkan Freya dan ingin
memulai kembali persahabatan mereka dan ingin meninggalkan kesan manis untuk
terakhir kalinya. Tetapi, hubungan Freya dan Gia tidak ikut membaik.
Menjadi mahasiswa. Adrian dan Gia meneruskan kuliah mereka
di London sedangkan Freya dan Moses kuliah di Fakultas Kedokteraan UI. Namun ini
bukan akhir dari cerita mereka, ini awal dari persahabatan dan percintaan
antara mereka yang kembali menjadi manis.
*saya gak mau terlalu detil biar reader beli novelnya sendiri hehe*
Penilaian Materi
Menurut saya
sebagi orang yang jaraaaang sekali membaca novel dan kurang suka tepatnya, novel
teenlit karangan Winna Efendi ini secara umum sangat menarik, bahkan untuk
orang yang sangat benci membaca novel hingga akhirnya novel ini pun habis saya lahap hanya dalam waktu
beberapa jam saja.
Ringan dan manis. Itulah 2 kata yang bisa
menggambarkan cerita ini ketika saya melihat prolognya. Dan memang benar dugaan
saya, isi ceritanya pun menarik untuk disimak dan dihayati. Penggunaan kosakata
yang umum dan gaya bercerita yang unik karena menceritakan dari 4 sudut pandang
yang berbeda, mampu menyentuh emosi pembacanya. Novel ini menjadi novel yang
bertema romantis pertama yang saya suka, entah karena ceritanya, gaya
penulisannya, atau keduanya, yang pasti saya bener-benar jatuh cinta pada novel
ini. I remember when i love reading a
romance novel
Tapi
sayangnya, ada sedikit hal yang menurut saya kurang baik untuk di contoh, bukan
dari tata cara penulisan melainkan penggambaran setting di ceritanya. Saya mengatakan kurang baik karena di novel
ini terlalu menonjolkan sikap kaum Borjuis,
walaupun pada faktanya memang ada anak SMA yang bawa mobil,clubbing,dll. Saya hanya
khawatir, pembaca yang secara umum adalah remaja SMP-SMA yang kondisi
psikologisnya masih dalam perkembangan dan sedang mencari role model dalam kehudpan mereka, akan mencontoh perilaku hidup
hedonisme seperti cerita di novel ini. Semua itu kembali ke penilaian pribadi
masing-masing.
Overall, it is the most romantic,adorable
and sweet teen-romance novel I’ve ever red.
https://ulozto.net/file/FLaQX7NSVBez/remember-when-ketika-kau-dan-aku-jatuh-cinta-2014-avi
ReplyDelete