Remember When... (Resensi Buku, tugas Softskill ke-4)

Ini kesekian kalinya saya meresensi buku sebagai tugas. Jujur saja kegiatan review seperti ini saya suka tapi saya kurang suka membaca, bertentangan memang tapi itulah saya.

Buku yang akan saya resensi ini berjudul Remember When, buku novel yang saya pinjam dari teman saya, Oksiana, yang mau berbaik hati meminjami saya novel untuk diresensi gara-gara saya gak punya novel yang bagus -_-. Saya akan me-review sedikit isi ceritanya yang amat sangat super keren. Maaf terlalu lebay, let’s read!



Remember When

Judul buku            : Remember When (Ketika Kau dan Aku Jatuh Cinta)
Penulis                  : Winna Efendy
Tahun terbit          : 2011
Edisi                     : Cetakan pertama
Penerbit                : Gagasmedia
Tebal buku           : 248 halaman
Harga                   : N/A

Moses, Freya, Gia, dan Adrian. Empat orang sahabat yang menjadi tokoh utama di cerita ini. Moses dan Adrian telah bersahabat sejak mereka kecil, bahkan sejak mereka  lahir karena mereka lahir hampir berbarengan. Mereka bertemu Gia dan Freya ketika masuk SMA, masa-masa yang paling indah dalam kehidupan anak manusia. Moses memiliki karakter cuek, dingin, to-the-point dan memiliki segudang prestasi di bidang akademik sehingga ia cukup terkenal di sekolahnya ditambah lagi ia ketua OSIS. Bertolak belakang dengan Adrian. Masalah kepopuleran memang ia tak kalah dengan Moses, anak basket yang berprestasi dibidangnya, salah satu siswa terkece, dan memiliki sifat yang cenderung selengean, berjiwa bebas dan tipikal anak-anak remaja SMA kebanyakan. Setali tiga uang dengan Moses dan Adrian. Freya dan Gia juga populer di sekolah. Dari segi karakter, Freya bisa dibilang Moses dalam bentuk wanita, begitu pula Gia, Adrian dalam bentuk wanita.

Dari persahabatan muncul lah cinta. Moses ternyata menyukai Freya diam-diam sejak pertama kali mereka kenal karena ia berpikir bawa Freya adalah perempuan yang cocok dengan dirinya. Maklum, mereka berdua sama-sama siswa terpintar di sekolah dan tidak banyak perempuan yang cocok ngobrol dengan Moses. Awal mula Moses kenal dengan Freya karena mereka merupakan sawa dan siswi dengan nilai tertinggi saat MOS, ternyata mereka sekelas dan menjadi teman sebangku. Hal inilah yang membuat Adrian merasa ‘gatal’ dengan sikap Moses yang tidak berani mengungkapkan isi hatinya ke Freya hingga dia membuat taruhan apakah Moses akan ‘nembak’ Freya hari Senin depan atau gagal, agar adil dia pun akan ‘nembak’ Gia. Taruhan itupun membuat Moses berani mengambil langkah nekat dan pada hari H hal yang tidak disangka-sangka terjadi, Moses berhasil memacari Freya begitu pula Adrian dengan Gia.

Tak terasa sudah 2 tahun mereka berpacaran dan bersahabat, sejak kelas 10 hingga kelas 12 dan sekarang mereka tak lama lagi akan lulus. Hari demi hari mereka lalui bersama dan mereka pun populer di kalangan siswa sebagai Best Couple. Tapi, disinilah konflik mulai timbul. Adrian dan Gia yang sepertinya tampak saling menyayangi dan mustahil untuk putus, harus dihadapi dengan kenyataan bahwa Adrian diam-diam menyukai Freya. Hubungan Moses dan Freya yang tanpa cacat jika dilihat orang lain tadinya, perlahan mulai goyah. Persahabatan pun dipertaruhkan disini, tidak hanya cinta.

Dan betul adanya, Adrian yang selama ini sudah jenuh dengan Gia dan selalu berpura-pura akhirnya mengakui jika dia memiliki hati terhadap Freya dan yang mengejutkannya lagi Freya pun diam-diam mengagumi Adrian. Gia dan Moses hanya bisa shock dengan apa yang mereka alami dan ternyata sahabat mereka, kekasih mereka, memiliki rahasia besar dibalik mereka.

Adrian dan Gia putus, begitu juga Moses-Freya. Adrian yang paling merasa bersalah disini karena telah menghancurkan hubungan Moses-Freya dan juga persahabatnnya dengan Moses, belum lagi hubungan Gia dan Freya yang terlihat seperti perang dingin. Hubungan yang tadinya indah, manis, dan menjadi inspirasi orang lain, hancur dalam sekejap sampai hari kelulusan tiba.

Saat hari kelulusan, sudah menjadi tradisi anak SMA mencoret-coret baju sebagi selebrasi dan juga ingin meninggalkan kenangan kepada teman-teman yang lain, tak terkecuali Freya,Gia, Moses dan Adrian. Adrian dan Moses ingin memulai kembali persahabatan mereka, melupakan kisah lalu yang kelam di SMA ini, dan ingin meninggalkan kenangan yang manis untuk terakhir kalinya di masa SMA. Begitu pula Moses dan Freya, semenjak putus, Moses enggan menyapa Freya karena sakit hati. Moses pun memaafkan Freya dan ingin memulai kembali persahabatan mereka dan ingin meninggalkan kesan manis untuk terakhir kalinya. Tetapi, hubungan Freya dan Gia tidak ikut membaik.

Menjadi mahasiswa. Adrian dan Gia meneruskan kuliah mereka di London sedangkan Freya dan Moses kuliah di Fakultas Kedokteraan UI. Namun ini bukan akhir dari cerita mereka, ini awal dari persahabatan dan percintaan antara mereka yang kembali menjadi manis.

*saya gak mau terlalu detil biar reader beli novelnya sendiri hehe*

Penilaian Materi

Menurut saya sebagi orang yang jaraaaang sekali membaca novel dan kurang suka tepatnya, novel teenlit karangan Winna Efendi ini secara umum sangat menarik, bahkan untuk orang yang sangat benci membaca novel hingga akhirnya novel  ini pun habis saya lahap hanya dalam waktu beberapa jam saja.
Ringan dan manis. Itulah 2 kata yang bisa menggambarkan cerita ini ketika saya melihat prolognya. Dan memang benar dugaan saya, isi ceritanya pun menarik untuk disimak dan dihayati. Penggunaan kosakata yang umum dan gaya bercerita yang unik karena menceritakan dari 4 sudut pandang yang berbeda, mampu menyentuh emosi pembacanya. Novel ini menjadi novel yang bertema romantis pertama yang saya suka, entah karena ceritanya, gaya penulisannya, atau keduanya, yang pasti saya bener-benar jatuh cinta pada novel ini. I remember when i love reading a romance novel

Tapi sayangnya, ada sedikit hal yang menurut saya kurang baik untuk di contoh, bukan dari tata cara penulisan melainkan penggambaran setting di ceritanya. Saya mengatakan kurang baik karena di novel ini terlalu menonjolkan sikap kaum Borjuis, walaupun pada faktanya memang ada anak SMA yang bawa mobil,clubbing,dll. Saya hanya khawatir, pembaca yang secara umum adalah remaja SMP-SMA yang kondisi psikologisnya masih dalam perkembangan dan sedang mencari role model dalam kehudpan mereka, akan mencontoh perilaku hidup hedonisme seperti cerita di novel ini. Semua itu kembali ke penilaian pribadi masing-masing.

Overall, it is the most romantic,adorable and sweet teen-romance novel I’ve ever red.



1 comments:

  1. https://ulozto.net/file/FLaQX7NSVBez/remember-when-ketika-kau-dan-aku-jatuh-cinta-2014-avi

    ReplyDelete

 

See My Artwork

Universitas Gunadarma

Respect Me, Please

Protected by Copyscape Web Plagiarism Detector

Meet The Author

Next I/O Psychologist | Art, Coffee and Martial Art Lovers | Graphic Designer | Movie Freaks | Sagitarius People